Masyarakat Arab
Sebelum kita menjelajah secara mendalam tentang bagaimana kehidupan orang arab indo di pasar kliwon, mari kita cari tahu dulu sejarah dan juga siapakah sebenarnya orang arab indo ini.
Orang arab indo adalah sebutan bagi orang yang tinggal di indonesia yang masih mempunyai darah keturunan orang arab. Dari segi keturunan ini, keturunan arab dibagi menjadi 2, yakni dari golongan habib dan masyayikh/syekh. Habib adalah sebutan bagi keturunan darah arab yang nasab keluarganya menyambung kepada sayyidina Ali ibn Abi Thalib, yakni sepupu Rasulullah yang menikah dengan putri dari Rasulullah. Secara arti kata, habib adalah orang yang dicintai, karena Rasul sendiri yang memerintahkan kepada umatnya untuk mencintai keturunannya atau bisa disebut ahlul bait rasul. Habib masih dibagi menjadi dua, yakni apabila nasabnya dari Hasan ibn Ali dinamakan Syarif, apabila nasabnya dari Husain ibn Ali dinamakan Sayyid. Sedangkan masyayikh secara arti kata adalah guru. Seorang keturunan arab bisa dikatakan syeikh karena ketinggian dan keluasan dari ilmu yang dimilikinya. Apabila dijelaskan, Masyayikh adalah sebutan bagi orang arab nasabnya kepada selain Rasulullah, tapi dia menjadi seorang yang ditinggikan derajatnya karena ilmunya atau biasa disebut ulama/syeikh.
Para keturunan arab itu, mereka sering menyebut nama mereka sendiri dengan kata “jamaah” atau diartikan sebagai orang yang berkumpul dikarenakan memang ketika orang arab ada disuatu daerah, pasti mereka ada di satu lokasi untuk dijadikan pusat perkumpulan mereka atau biasa dikenal dengan kampung arab. Seperti contoh di Solo, kampung arab berada di Pasar kliwon, di Jakarta berpusat di Condet, dll. Alasan dari perkumpulan tersebut tidak terlepas dari sejarah ketika pertama kali mereka datang ke bumi nusantara ketika masih dalam masa penjajahan belanda.
Orang-orang arab pada zaman dulu datang ke bumi nusantara untuk berdagang dan mendakwahkan agama islam. Karena dalam diri mereka mengalir darah Rasulullah, mereka berdagang dengan akhlaq yang bisa memudahkan mereka dalam mendakwahkan agama islam. Mereka mengamalkan akhlaq Rasul dalam berdagang juga berdakwah, yakni dalam berdagang mengutamakan kejujuran dan tidak melakukan kecurangan. Dan berdagang pun dijadikan oleh mereka sebagai ladang dakwah.
Alasan tentang mengapa mereka selalu berkumpul di suatu lokasi adalah karena mereka datang di masa penjajahan belanda, dan juga di masa itu belanda yang memegang kendali kekuasaan tertinggi, dari pihak belanda membagi area bagi pribumi, timur asing, dan juga orang belanda. Mereka mengelompokkan tiap-tiap golongan ini ke dalam suatu lokasi untuk memudahkan dalam pendataan. Ini salah satu alasan mengapa orang keturunan arab selalu dalam satu lokasi dalam satu daerah.
Selain tentang tempat berkumpul, orang arab selalu menggunakan nama marga atau fam ( keluarga ). Di indonesia sendiri sudah banyak orang arab yang masuk dengan berbagai macam marga, diantara nya dari kalangan marga habib yakni Al-Habsyi, As-Saqqof, Al-Athas, Al-Qadri, Al-Aidarus, Al-Musawwa, Al-Haddad, dll. Dari kalangan marga masyayikh ada Basulthonah, Babheir, Al-Marfadi, Al-Farhan, Badubah, dll. Cara mengenali pun dilihat dari nasab juga marganya juga, karena mayoritas nama arab hanya menggunakan satu nama lalu di tambahi bin atau dari nasab lalu diakhiri dengan marganya. Seperti contoh muhammad bin Husein Al-Habsyi, Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Abubakar bin syech As-Segaf, dll.
Setelah kita ketahui atau mengenal sedikit tentang bagaimana orang arab pada umumnya yang ada di indonesia, mari kita lebih mengenal orang arab yang lebih spesifik dengan sampel dari orang arab yang ada di pasar kliwon.
Mendengar kata pasar kliwon, pasti ada dua perspektif pandangan bagi orang awam. Yakni memang pasar tradisionalnya nya yang dimaksud, tapi jugaada mereka yang disebutkan pasar kliwon mereka langsung mengarah pada tempat dimana pusatnya orang arab di Solo. Salah satu ikonnya orang arab di pasar kliwon yakni terdapatnya dua masjid yang terkenal hingga telinga negara arab terutama daerah hadramaut di negara yaman. Karena memang rata-rata habib yang ada di pasar kliwon berasal dari keturunan hadramaut. Dua masjid yang menjadi ikon tersebut yakni masjid As-Saqqof atau lebih dikenal dengan nama Assegaf dan juga masjid Riyadh. Yang bagi kalangan orang arab sangat disegani karena tempat itu memunculkan seorang ulama besar yang dikenal hingga daerah arab dan terutama para pecinta sholawat, yakni al habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi pengarab kitab maulid Simtudduror.
Kita mulai dari masjid As-Saqqof, masjid ini didirikan oleh seorang habib yang bernama Habib Abubakar bin Muhammad As-Saqqof. Beliau mendirikan masjid ini pada awalnya karena mendapat tanah wakaf dari pakubuwono x, disini terdapat cerita yang masyhur tentang beliau habib abubakar yang ketika dalam pendirian masjid ini beliau diarahkan oleh Rasulullah lewat mimpinya ketika penempatan mihrab. Karena kesholehan beliau dan juga masih mempunyai darah keturunan dari Rasulullah yang dalam melakukan sesuatu selalu diniatkan untuk kemaslahatan umat, maka masjid ini dianggap memiliki keberkahan tersendiri bagi para jamaah masjid hingga saat ini. Salah satu kisah yang masyhur juga bahwa salah satu imam dari masjid As-Saqqof ini meninggal dalam keadaan sujud dalam sholat jumat.
Di masjid As-Saqqof ini mempunyai tradisi yang sama seperti di hadramaut, seperti ketika setelah selesai shalat atau kajian, selalu memberikan segelas teh, kopi, ataupun susu dalam sebuah cangkir plastik yang khas yang jarang didapatkan di tempat lain.
Bagi orang arab di daerah pasar kliwon terutama dari keturunan habib, masjid ini dijadikan sebagai tempat untuk mendidik anak-anak mereka. Dimulai dari diikutkannya TPQ (taman pendidikan quran), sampai kajian-kajian umum. Memang di masjid ini sudah dijadwalkan kajian-kajian agama yang waktunya sebelum maupun sesudah shalat wajib. Seperti kajian setelah subuh atau waktu dhuha, kajian setelah maghrib.
Yang kedua yakni masjid Riyadh, masjid ini dijadikan seperti masjid khusus sebagai tempat dari para habaib yang dituakan tentang masalah agama. Karena di masjid ini lah banyak lahir habaib dengan tingkatan ilmu agama yang dikategorikan tinggi.
Pendiri dari masjid ini adalah Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, yang hijrah dari hadramaut yaman ke indonesia untuk menyiarkan dakwah. Nama masjid Riyadh sendiri dipilih oleh Habib Alwi mengikuti ayahnya yakni Habib Ali yang juga mendirikan masjid yang bernama riyadh di hadramaut.
Di samping masjid ini terdapat tiga makam keturunan dari muallif atau pengarang dari kitab simtudduror, yakni Habib Ali bin Muhammad Al-habsyi. Tiga makam tersebut adalah makam dari Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, dan diapit oleh dua makam anaknya yakni makam dari Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi, dan Habib Ahmad bin Alwi Al-Habsyi. Setiap hari makam ini tidak pernah sepi dari para peziarah. Bahkan terkadang datang rombongan bus dari luar daerah untuk beraziarah ke makam ini.
Acara terbesar yang menjadi acara tahunan dari masjid riyadh ini adalah haul dari habib Ali Al-Habsyi. Hingga ribuan jamaah dari dalam maupun luar kota bahkan ada jamaah dari luar negeri yang ikut datang mengikuti acara haul ini. Dalam haul itu berjalan selama tiga hari. Diisi oleh berbagai macam acara, tetapi acara puncak dari haul ini adalah pembacaan kitab maulid simtudduror dan juga pembacaan sejarah dari beliau sang muallif. Acara rutinan lain dari masjid ini adalah setiap kamis malam jumat, diadakan pembacaan kitab maulid tersebut. Paling spesial dan biasanya paling ramai yakni ketika itu bertepatan malam jumat legi dalam penanggalan jawa, karena spesial dihidangkan nasi kebuli, nasi khas timur tengah.
Karena ketika terdapat acara, pasti hidangan yang dikeluarkan oleh keluarga arab ini pasti hidangan yang bisa dikatakan hidangan mahal, banyak orang menganggap bahwa orang arab dari keluarga kaya atau berada, tapi kenyataannya sama saja dari kalangan mereka pun juga ada kalangan menengah kebawah. Karena memang orang arab ini mempunyai tradisi untuk memuliakan tamu mereka seperti yang sudah diajarkan oleh datuk mereka yakni Rasulullah.
Selain masjid sebagai ikon yang dikenal di pasar kliwon, disana juga terkenal dengan berbagai macam majelis umum yang selalu rutin dilaksanakan setiap minggunya. Majelis-majelis ini pun juga sudah lumayan dikenal masyarakat luas hingga luar daerah karena pimpinan majelis sang habib juga dikatakan sudah dikenal karena sering berdakwah di luar daerah. Seperti contoh majelis ahbabul mustofa yang rutin setiap rabu malam di gedung bustanul asyiqin dengan pimpinan Habib Syech bin Abdul Qadir As-segaf, lalu majelis Ar-Raudhah dengan pimpinan dari Habib Novel bin Muhammad Al-Aidarus.
Di pasar kliwon banyak toko-toko besar baik itu toko oleh-oleh, toko elektronik, restoran, sampai toko parfum dan juga toko kebutuhan dekorasi rumah dimiliki oleh kalangan orang arab. Karena memang kebanyakan dari orang arab menjadi seorang pebisnis secara turun temurun dari keluarganya. Maka selain darah keturunan pendakwah yang dimiliki oleh setiap orang arab, juga memiliki darah pedagang yang besar. Karena jiwa orang arab rata-rata adalah sebagai seorang pedagang atau pebisnis, walaupun tidak melewati jenjang pendidikan tinggi, mereka tetap mengutamakan berdagang. Bagi mereka berdagang adalah sesuatu yang sudah dianggap sebagai darah mereka.
terdapat tradisi dari orang arab yang berbeda dengan adat atau tradisi di sekitarnya, seperti dalam tradisi pernikahan dan juga dalam keseniannya. Jika didalam pernikahan adat orang jawa, ketika malam akad nikah, tradisi jawa yakni menyiapkan apa saja yang akan dibutuhkan besuk hari, dengan ditemani alunan musik-musik keroncong ataupun dangdut. Tetapi kalau di malam akad nikah dari orang arab, mereka berkumpul untuk membaca sholawat-sholawat diiringi musik gambus dengan tarian yang disebut zafin. Tradisi jawa ketika akad berlangsung, pengantin pria dan wanita ikut hadir dalam satu tempat yang telah ditentukan, biasanya di kediaman mempelai wanita. Dan mempelai wanita hadir di lokasi akad. Berbeda dengan tradisi orang arab, ketika akan berlangsung akad nikah pengantin pria berjalan dari rumahnya menuju rumah mempelai wanita atau biasa dikenal dengan arak-arakan dengan diiringi pembacaan sholawat dengan rebana dan menggunakan gamis atau pakaian khas timur tengah dengan juntaian bunga di kepalanya. Ketika akad berlangsung mempelai wanita disembunyikan di kamar belakang menunggu pengantin laki-laki selesai mengucap akad yang akhirnya dihampiri oleh pengantin pria ketika dibelakang.
Apabila dalam resepsi, tidak terlalu berbeda dengan tradisi masyarakat jawa. Hanya agak berbeda pada kesenian yang digunakan. Orang arab di malam resepsi ada sebuah acara yang oleh mereka paling ditunggu-tunggu. Yakni malam gambusan yang di dalam acara itu mereka orang-orang arab suka menari zafin yakni tarian khas timur tengah yang diiringi oleh musik gambus tersebut.
Bagi kalangan orang arab ini, terutama dari habib, dalam memilih pasangan mereka lebih dianjurkan untuk menikah dengan sesama habib dengan tujuan untuk menjaga nasab mereka baik laki-laki ataupun perempuan. Tetapi untuk laki-laki, mereka masih diperbolehkan menikah dengan orang pribumi, karena secara nasab masih akan ikut dengan ayahnya yang berketurunan arab. Berbeda dengan perempuan, mereka dilarang keras memiliki hubungan dengan pribumi, ditakutkan akan memutus nasab dari keluarga mereka.
Orang arab terutama kalangan habib, dikenal mayoritas orang sebagai pecinta ilmu terutama berkaitan dengan ilmu agama. Mereka suka membuat majelis-majelis ilmu yang membahas kitab-kitab para ulama salaf. Mulai dari fiqh, hadits, maupun tentang kisah-kisah para salafus sholeh. Mereka juga suka apabila rumah mereka dijadikan tempat majelis tersebut. Bahkan sampai-sampai kalau ada penjadwalan diadakan safari majelis, mereka berebut untuk mengisinya. Walaupun mereka sendiri dari kalangan habib, tidak semua dari mereka berkesempatan untuk belajar ilmu agama secara mendalam. Maka dari itu mereka mangharap berkah dari majelis yang diadakan tersebut karena diisi oleh habib-habib yang sholeh juga dengan para murid-muridnya
Mereka para orang arab juga dikenal dengan keramahannya dalam menyambut tamu. Apalagi kalau tamunya seseorang yang sudah terkenal kesholehannya. Maka mereka mengeluarkan jamuan yang tidak tanggung-tanggung. Orang-orang arab ini memiliki tradisi yakni senang menjamu tamu. Bahkan bagi orang biasa yang bertamu kerumah mereka, jamuan makanan sudah pasti bagi mereka untuk dihidangkan bagi tamunya, karena memang mereka meyakini bahwa tamu datang itu membawa rejeki tersendiri seperti ajaran dari kakek mereka yakni Rasulullah.
Orang-orang arab ini paling suka diajak ngobrol. Dua masalah yang paling suka diperbincangkan antara mereka yakni tentang perdagangan juga tentang agama. Membahas bagaimana perkembangan bisnis yang mereka jalankan, bisnis apa yang mereka jalankan, dll. Tetapi tidak semua orang arab juga suka ngobrol. Ada juga dari mereka yang banyak diam, ada memang karakternya pendiam, ada juga yang dari mereka memilih diam untuk berdzikir.
Terdapat juga sebuah hal yang bisa dikatakan tradisi atau aturan yang biasanya sangat diterapkan dan dijaga oleh para orang arab, yakni bagi perempuan mereka dibatasi dalam berbagai hal. Seperti dibatasi untuk keluar rumah, dibatasi dalam bergaul, dalam hal mencari ilmu pun para perempuan arab ini sangat dianjurkan bahkan ada yang tidak membolehkan untuk berangkat sendirian, harus ada yang mengantar dari pihak keluarga atau orang yang sudah diberi kepercayaan.
Dalam tingkatan pendidikan, perempuan arab ini kebanyakan hanya sampai tingkat menengah atau sma saja, dikarenakan ketakutan dari pihak keluarga akan pergaulan zaman sekarang yang dinilai oleh mereka sudah terlampau bebas. Walaupun sebagian besar orang arab membatasi wanitanya, tetap ada sebagian juga masyarakat arab yang memberikan kebebasan bagi anak wanitanya untuk melakukan sesuatu. Memang bagi orang arab di indonesia bahkan di negara arab pun, wanita adalah makhluk yang harus diberikan perlindungan dan diberikan penjagaan ketat.
Seperti juga ketika dalam bepergian, ketika para wanita arab ini keluar rumah, juga diharuskan menggunakan pakaian yang menutup aurat hingga menggunakan cadar bagi kalangan arab habib terutama. Orang-orang arab terutama wanita lebih memilih untuk menggunakan transportasi becak ketika ingin pergi yang tidak terlalu jauh dari pada menggunakan ojek atau sejenisnya karena tidak mau berboncengan dengan yang bukan muhrim.
Dalam kesenian, orang orang arab ini menyukai genre musik yang soft dan bertema cinta atau romantisme seperti lagu india. Selain mereka manyukai musik arab karena memang mereka keturunan arab, mereka ada juga yang menyukai musik nusantara seperti dangdut, tapi belum sampai mengalahkan rasa senang nya terhadap lagu arab dan india.
Selain musik-musik modern, orang arab juga masih menyukai musik tradisional mereka yakni musik marawis dan gambus. Marawis ini yang masih mempertahankan kesederhanaan alat yang digunakan didalamnya, sedangkan gambus sudah menggunakan alat-alat musik yang modern. Memang sekarang gambus sudah bisa dibilang modern karena menggunakan alat-alat yang modern pula. Tapi unsur didalam musik itu yang masih dijaga hingga sekarang, yakni dalam gambus dari dulu hingga sekarang kebanyakan digunakan dalam acara-acara yang khusus karena didalamnya dibacakan sholawat nabi.
Sedangkan dalam kesenian tari, dalam tradisi orang arab yang masih sering dilakukan yakni tari zafin, zarah, dan zahefe. Zafin yakni dalam tarian itu diiringi musik yang agak lambat atau slow, dan penarinya berjumlah dua orang dengan gerakan yang teratur. Sedangkan zarah adalah tarian yang sama dengan zafin dengan penari berjumlah dua orang dengan gerakan tarian juga teratur seperti zafin, tetapi musiknya lebih cepat daripada yang digunakan pada tarian zafin. Dan yang terakhir zahefe, adalah tarian yang dalam kecepatan nadanya sama seperti tarian zarah, tapi yang membedakan kali jumlah penarinya ada tiga orang dan juga gerakan tarinya bebas yang penting mengikuti ketukan irama lagu. Dalam tarian-tarian ini, semua diiringi oleh musik gambus.
Sekian yang dapat saya tuliskan mengenai masyarakat arab di indonesia, masih banyak kekurangan dan juga susunan kata yang kurang rapi semoga dapat dimaklumi. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar